Sabtu, 25 Januari 2014

" Wah kalo 'keringan (gak ada amplopan), rakyat gak nyoblos buk,.."

Sudah berpuluh puluh kalinya saya melaksanakan sosialisasi atau pendekatan dengan rakyat. Setiap sore sampai malam berkendaraan sepeda motor bersama suami dan salah satu anaku, sedang kedua anaku yang lain aku titipkan ke rumah ibu.
"Door to door" itulah sistem pendekatan yang saya lakukan. Seperti biasa masyarakat selalu membukakan pintu dengan disertai senyuman. Tidak banyak yang saya utarakan, tidak pula janji janji selangit yang saya berikan. Saya hanya memaparkan latar belakang pekerjaan, pendidikan dan keluarga, serta sedikit informasi tentang ilmu politik untuk masyarakat, khususnya dalam pemilihan umum nanti. Saya hanya mengingatkan terlebih kepada masyarakat awam yang kurang kritis dan buta akan ilmu politik,bahwa mereka jangan mau dibodohi dan jangan biarkan hati mereka ditukar hanya dengan sebuah amplop dan stiker saja tanpa mengetahui betul latar belakang para calon wakil kita. Rakyat berkontribusi besar untuk menentukan calon wakilnya sebagai perpanjangan tangannya di pemilu nanti. Rakyat harus benar benar jeli dan selektif, tidak mudah menelan langsung mentah mentah rayuan para elit politik kita. Pemilihan rakyat akan menentukan nasib bangsa.
Semua calon wakil rakyat pasti telah merangkai Visi dan Misi sebaik mungkin, semuanya pasti baik. Tapi Visi Misi itu insya alloh akan terlaksana jika di pimpin oleh seorang pemimpin yang Amanah, Jujur, bersih dan punya tingkat keimanan yang cukup baik. bukan di pimpin oleh pemimpin yang berorientasi pada dunia,memperkaya diri dan keluarga, orientasi bisnis dan telah melaksanakan MOu dengan beberapa perusahaan dan perusahaan memberikan modal besar kepada caleg dengan harapan perusahaan mendapat dukungan penuh jika caleg tersebut nanti terpilih.Naudzubillah...
Namun memang sungguh disayangkan, sebagian besar dari mereka telah terjangkit virus "Money Politik". Ada amplop caleg dicoblos, gak ada amplop caleg ditendang. mungkin itulah kata kata yang tepat untuk situasi masyarakat sekarang ini. Malah ada beberapa dari mereka terang terangan mengatakan "Wah kalo keringan (gak ada amplopan), rakyat gak nyoblos buk,..".astaghfirullah, inilah hasil dari ulah para oknum caleg yang memakai jalan Politik Praktis.Terkadang saya tak habis pikir, apa sih sebenarnya tujuan mereka? apa benar mereka mencalonkan semata mata untuk kepentingan rakyat?. Ya Alloh, berilah kesempatan kepada kami untuk melaksanakan kehidupan menjadi lebih baik, lebih damai dan sejahtera. munculkanlah para pemimpin pemimpin yang sebenarnya yang memang amanah untuk rakyat.Amin.
"Bapak dan ibu,..jadilah pemilih yang cerdas dan kritis, silahkan sampeyan sampeyan pilih caleg caleg dari manapun. kenali latar belakang mereka, sepak terjang mereka dan dari tingkah laku serta cara bicara merekapun saya yakin bapak ibu sudah bisa memastikan siapa mereka sebenarnya ", itulah kalimat yang selalu saya ingatkan kepada mereka di setiap akhir pembicaraan kami.
"kalo ibu bagaimana? " sebuah celetukan keluar dari mulut seorang ibu. "saya hanya orang biasa,bukan seorang pengusaha besar dan bukan seorang elit politik, saya hanya menjalankan ikhtiar dimana kesempatan itu telah diberikan Alloh kepada saya dan saya akan melaksanakannya sekuat hati saya"